• Beranda
  • Penyakit
  • Tanda-Tanda dan Penyebab Penyimpangan Seksual Dalam Diri Seseorang

Tanda-Tanda dan Penyebab Penyimpangan Seksual Dalam Diri Seseorang

Tanda-Tanda dan Penyebab Penyimpangan Seksual Dalam Diri Seseorang
Credits: Freepik. Parafilia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Bagikan :


Perilaku seksual yang menyimpang belakangan ini kerap menjadi bahan pembicaraan di dunia maya. Banyak orang tidak mengerti, mengapa hal tersebut bisa terjadi. Secara fisik dan sikap sehari-hari seperti tidak ada yang salah, namun bagaimana seseorang bisa melakukan penyimpangan seksual?
 
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda harus memahami apa itu penyimpangan seksual atau yang disebut juga parafilia.
 

Apa itu Parafilia?

Parafilia atau penyimpangan seksual adalah perilaku seksual abnormal yang ditandai dengan fantasi, dorongan atau perilaku yang membangkitkan gairah seksual yang berulang dan intens.
 
Dorongan dan perilaku ini bisa saja melibatkan objek, aktivitas atau situasi yang tidak biasa, yang bagi orang lain tidak dianggap dapat membangkitkan gairah seksual, namun bisa membangkitkan gairah seksual bagi orang dengan parafilia. 
 
Tidak diketahui berapa banyak orang yang mengalami parafilia. Sebagian besar orang yang menderita gangguan ini memilih diam karena malu, atau terlibat dalam lingkungan yang memiliki gangguan seksual menyimpang sehingga tidak mengungkapkan parafilia yang dialami. 
 
Baik pria maupun wanita sama-sama bisa mengalami penyimpangan seksual, namun pria lebih cenderung mengalaminya. 
 
 

Penyebab Seseorang Melakukan Penyimpangan Seksual 

Parafilia atau penyimpangan seksual sendiri ada banyak jenisnya, di antaranya seperti: 
  • Eksibisionisme - penyimpangan seksual yang melibatkan keinginan seseorang untuk memperlihatkan alat kelaminnnya pada orang asing di tempat umum
  • Fetishisme - penyimpangan seksual yang melibatkan dorongan seksual terkait dengan benda mati, di mana seseorang menjadi terangsang secara seksual dengan memakai atau menyentuh sebuah objek fetish
  • Frotteurisme - penyimpangan seksual yang menyebabkan adanya dorongan seksual untuk menyentuh atau menggesekkan alat kelamin ke tubuh orang yang tidak dikenal tanpa persetujuan
  • Pedofilia - penyimpangan seksual di mana seseorang memiliki fantasi, dorongan, atau perilaku yang melibatkan aktivitas seksual ilegal kepada anak berusia 13 tahun atau lebih muda 
  • Masokisme - penyimpangan seksual yang menggunakan tindakan nyata seperti dipermalukan, dipukuli, atau dibuat menderita untuk mencapai kepuasan seksual
  • Sadisme - penyimpangan seksual di mana seseorang memiliki gangguan fantasi terus-menerus di mana gairah seksual dihasilkan dari penderitaan psikis atau fisik pasangan seksual 
  • Transvestitisme - penyimpangan seksual yang mengacu pada seseorang yang menggunakan pakaian lawan jenis untuk mendapatkan kepuasan seksual
  • Voyeurisme - penyimpangan seksual yang melibatkan pencapaian gairah seksual dengan mengintip orang yang sedang telanjang, mengganti pakaian, atau terlibat dalam aktivitas seksual
Tidak diketahui jelas apa penyebab dari penyimpangan seksual ini. Namun para ahli percaya, sebagian parafilia mungkin dipengaruhi oleh trauma di masa kecil seperti pelecehan seksual. 
 
 

Tanda-Tanda bila Seseorang Mengalami Penyimpangan Seksual 

Walaupun memiliki jenis yang berbeda-beda, namun penderita parafilia memiliki karakteristik yang hampir mirip. Orang dengan penyimpangan seksual cenderung mengalami gairah oleh stimulan yang jauh berbeda dari yang dimiliki orang pada umumnya.
 
Penderita parafilia atau penyimpangan seksual seringkali merasa bersalah dan takut dihukum akibat perbuatannya yang tidak biasa atau terlarang. 
 
Gejala yang bisa diamati bisa mencakup perilaku obsesif atas hal-hal tertentu terkait aktivitas fisik. Selain itu, penderita penyimpangan seksual ini mungkin mengalami depresi atau kecemasan yang dapat mereda jika mereka kembali terlibat dalam akitivitas parafilia, hal tersebut dapat menjadi siklus yang tidak berujung. 
 
 
Kondisi parafilia dapat diatasi dengan cara psikoterapi, terapi perilaku, dan mengonsumsi obat-obatan. Agar efektif, pengobatan parafilia harus dilakukan dalam jangka panjang. Penderita harus patuh terhadap pengobatan yang diberikan agar tingkat keberhasilannya tinggi. 
 
Untuk bisa memaksimalkan pengobatan, hal yang pertama kali dibutuhkan adalah pengakuan dan kejujuran serta usaha melakukan pengobatan. Tanpa ini semua, pengobatan dan psikoterapi tidak dapat diberikan. 
 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 02:14